Djohan Rady
2 min readDec 13, 2023

Catatan tentang Novel Harimau! Harimau!

Buku terbaik yang saya baca tahun ini adalah novel Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis.

Ada beberapa alasan mengapa saya sangat menyukai novel ini. Alasan pertama, saya sangat menyukai gaya tuturnya yang lugas, sederhana, namun efektif. Hal ini jauh berbeda dengan banyak novel Indonesia lain (khususnya karya sastra kontemporer) yang kerap terbebani oleh lirisisme dan ide-ide posmodernisme.

Alasan kedua, semangat skeptisisme terhadap kekuasaan yang dibawa novel ini sungguh mewakili pandangan hidup saya terhadap politik secara umum. Novel ini bercerita tentang tujuh orang pengumpul damar yang terjebak di hutan karena seekor harimau memburu mereka. Di tengah kekalutan dan ketidakpastian nasib, keenam anggota pencari damar yang lebih muda berpaling pada Wak Katok, dukun terkenal dan guru silat paling disegani di kampung. Tanpa disadari oleh anggota pencari damar yang lain, Wak Katok sendiri ternyata seorang pengecut. Di antara pencari damar yang lain, mungkin Wak Katok lah karakter yang paling lemah, culas, dan bodoh. Tapi reputasi dan kharisma Wak Katok berhasil menipu rekan-rekannya. Oleh karena itu, adegan terbaik dari novel ini adalah di bagian akhir, ketika kepengecutan dan keculasan Wak Katok tersingkap secara telanjang di hadapan kawan-kawannya. Ada rasa puas melihat pemimpin palsu terbuka boroknya di hadapan publik. Bagi seorang political skeptic seperti saya, perasaan puas semacam itu adalah perasaan terbaik.

Banyak orang bilang novel ini ditulis Mochtar Lubis sebagai sebuah sindirian terhadap sosok kepemimpinan Bung Karno. Tapi ini novel tidak lekang zaman. Sindiran politiknya masih akan terus berlaku selama masih banyak politisi dan kaum intelektual yang merasa mampu dan pantas memegang tampuk kekuasaan politik untuk memerintah dan mengatur-ngatur hidup orang lain. Novel ini justru semakin menemukan signifikansinya hari-hari ini, di mana masih banyak orang masih tersirap oleh "sihir" Jokowi-mania, Prabowo-mania, atau Ahok-mania.

Djohan Rady
Djohan Rady

Written by Djohan Rady

I have a Master's degree in Philosophy. So, yeah, mostly I don't know what I'm talking about.

No responses yet